Kegiatan Skrining Anemia di beberapa sekolah, Puluhan siswi antusias ikuti skrining anemia

Wringin, 10 Agustus 2024  – Dalam upaya meningkatkan kesehatan remaja putri, puluhan siswi di beberapa sekolah di wilayah UPTD Puskesmas Wringin mengikuti kegiatan skrining anemia yang diselenggarakan oleh pihak Puskesmas setempat. Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi dini kasus anemia pada remaja putri, mengingat tingginya angka kejadian anemia di kalangan remaja.

Kepala Sekolah mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk dilakukan. “Anemia dapat mengganggu konsentrasi dan prestasi belajar siswa. Dengan deteksi dini, kita dapat memberikan penanganan yang tepat sehingga tidak berdampak buruk pada kesehatan dan masa depan mereka,” ujarnya.

Berikut pengertian anemia, gejala dan penyebabnya serta cara pengobatannya.

  • Pengertian Anemia ?

Anemia adalah kondisi ketika tubuh mengalami penurunan atau jumlah sel darah merah berada di bawah kisaran normal.

Hal ini terjadi karena kurangnya hemoglobin (protein kaya zat besi) sehingga memengaruhi produksi sel darah merah. Maka dari itu, oksigen juga sulit untuk mencapai sel dan jaringan di dalam tubuh.

Seseorang dikatakan mengalami anemia bila kadar hemoglobin kurang dari 12mg/dl.

Masalah kesehatan atau penyakit pada remaja, termasuk anemia, seringkali membuat orangtua khawatir. Apalagi, saat mengalami anemia, anak terlihat lebih mudah lelah dan lesu.

Apa saja gejala anemia pada remaja :

  • Kulit yang terlihat pucat.
  • Mengalami perubahan suasana hati.
  • Terlihat sangat lelah.
  • Kepala terasa sangat pusing.
  • Detak jantung lebih cepat dari biasanya.
  • Mengalami jaundice. (kulit dan mata menjadi kuning).

Saat mengalami anemia berat, anak remaja juga bisa mengalami tanda dan gejala lainnya, seperti berikut.

  • Mengalami sesak napas.
  • Tangan dan kaki bengkak.
  • Pusing disertai sakit kepala.
  • Mengalami sindrom kaki gelisah.

Apabila anak mengalami kekurangan zat besi yang sangat parah, ada kemungkinan pula ia mengalami gejala lainnya seperti pica.

Pica adalah keinginan untuk makan benda atau barang yag seharusnya tidak dimakan. Namun, ini merupakan kasus yang sangat jarang terjadi.

  • Apa penyebab anemia pada remaja?

Berikut berbagai pemnyebab anemia yang paling sering dialami.

1. Kurang asupan zat besi

Penyebab paling umum dari anemia adalah ketika anak kekurangan zat besi baik dari makanan atau asupan suplemen.

Apalagi anemia lebih banyak terjadi pada remaja putri karena di masa puber mulai mengalami menstruasi pertama.

Perlu diketahui bahwa kebutuhan zat besi di masa remaja adalah sekitar 8 mg hingga 15 mg setiap harinya. 

Oleh karena itu, Anda juga perlu memperhatikan ketika remaja mulai melakukan diet. Perhatikan asupan gizi serta nutrisinya dengan baik karena hal ini juga bisa memicu anemia.

2. Anemia karena perdarahan

Hal ini bisa terjadi karena pendarahan yang diakibatkan oleh cedera, menstruasi yang cukup berat, gangguan pencernaan, hingga masalah kesehatan lainnya.

Maka dari itu, anemia pada remaja lebih sering dialami anak perempuan karena setiap bulannya ia mengalami menstruasi.

3. Sel darah merah rusak

Ini merupakan kondisi yang juga bisa disebut sebagai anemia hemolitik. Kondisi ini termasuk saat sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel darah merah dengan sendirinya.

Perlu diketahui bahwa ini juga merupakan jenis yang disebabkan oleh adanya kelainan sel darah merah karena faktor keturunan.

Faktor genetik atau keturunan penyebab kelainan pada sel darah merah, misalnya anemia sel sabit dan thalasemia.

4. Produksi sel darah merah terlalu lambat

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab anemia pada remaja yang satu ini, seperti berikut.

  • Anemia Aplastik saat tubuh berhenti membuat sel darah merah karena infeksi atau penyakit.
  • Kekurangan vitamin B12 dari makanan, suplemen, hingga tubuh yang tidak bisa menyerap vitamin ini.

Oleh karena itu, pengobatan anemia sangat didasarkan pada penyebabnya.

Pengobatan anemia pada remaja

Jika Anda khawatir dengan kondisi kesehatan anak, hal pertama yang perlu dilakukan adalah dengan berkonsultasi dengan dokter.

Setelah mengevaluasi, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik sekaligus melakukan tes darah untuk melihat kadar hemogloblin.

Perawatan serta cara mengatasi anemia yang bisa dilakukan tergantung dari penyebabnya. Beberapa perawatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi anemia pada remaja adalah sebagai berikut.

  • Obat atau suplemen zat besi yang sudah diresepkan dokter.
  • Perubahan pola makan.
  • Transfusi darah.
  • Pengobatan penyakit lainnya yang menjadi penyebab anemia.

Apabila penyebab utama dari anemia adalah kekurangan zat besi, tentunya dokter akan memberikan suplemen zat besi yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan anak.

Selain itu, ada kemungkinan dokter juga akan menyarankan untuk melakukan perubahan pola makan dengan memperhatikan asupan gizi remaja.

Sebagai contoh, remaja perlu memperbanyak makanan yang kaya kandungan zat besi, seperti sayuran hijau, tomat, pisang, kacang-kacangan, hingga protein.

Tidak perlu khawatir berlebihan karena sebagian besar remaja yang mengalami anemia dapat dengan mudah ditangani hingga energinya kembali seperti semula.

Jika Anda melihat tanda serta gejala, segera konsultasikan ke dokter, termasuk ketika ada anggota keluarga yang mempunyai riwayat anemia atau mudah mengalami perdarahan agar bisa diberikan perawatan yang tepat.

(sumber: https://hellosehat.com/parenting/remaja/kesehatan-remaja/anemia-pada-remaja/)


 

Share Berita Ini